25 Maret, 2010

Melirik Bukit Maggarupi, Bukit kota di Sungguminasa

Dianggap Keramat, Nyaris Diledakkan dengan Bom

Bagi warga kabupaten Gowa tentu mengenal kawasan Bukit Manggurupi. Kawasan bukit yang berada di wilayah Kelurahan Paccinongan, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa ini, ternyata adalah satu-satunya bukit yang ada dalam kota Sungguminasa.


EKA NUGRAHA
Somba Opu

Beberapa siswa tampak bersantai di puncak bukit Manggurupi. Sementara, di arah lain, Beberapa siswa lainnya tampak sedang berteduh dibawah pohon sambil melihat pemandangan Sungguminasa dari ketinggian.

Kira-kira seperti itulah pemandangan bukit Manggurupi, Jumat 5 Maret kemarin. Bukit yang kelihatan tandus dengan struktur lahan yang mayoritas bebatuan itu memang selalu menjadi alternatif wisata di kabupaten Gowa. Selain karena dekat, pemandangan di bukit ini juga menggoda perhatian warga.

Bukan hanya pemandangan yang menarik dari bukit ini. Warga kelurahan Paccinongan juga menganggap bukit ini adalah situs kerajaan Gowa. Sejumah mitos lahir dari bukit ini. Pasalnya, bukit ini di huni oleh makhluk halus.

Sebuah perusahaan bernama PT Nusa Sembada Bangunindo bahkan disebut akan meledakkan bukit ini dengan bom. Rencananya, perusahaan besar ini akan membangun perumahan di atas bukit tersebut. Peledakan bom itu dilakukan untuk meratakan lahan bukit yang berstruktur bebatuan itu. Kemudian membangun perumahan di atas kawasan tersebut.

“Pernah mau diledakkan, tapi warga melarang karena akan merusak situs,” jelas sekretaris Lurah Maccinongan, Ikbal, Jumat 5 Maret kemarin.

Ikbal mengatakan, pada 1999 lalu, sebuah perusahaan Tambang juga pernah melakukan eksplorasi di tempat itu. Saat itu, sebuah keanehan terjadi. Mobil dump truk yang mengangkut batu dari bukit itu tidak bisa menurunkan muatannya meski truk itu sudah memiringkan bak penampungannya.

“Nanti dikembalikan ke areal bukit, baru muatannya bisa turun dari mobil itu,” jelasnya.

Beberapa bulan kemudian, dua pimpinan proyek ekplorasi tersebut meninggal dunia. Ikbal mengaku tidak mengetahui persis penyebab meninggalnya kedua pimpinan proyek itu.

“Saya tidak tahu persis kenapa mereka meninggal dalam waktu yang bersamaan, tapi ada informasi, katanya keduanya meninggal dalam keadaan bisu,” jelasnya.

Tidak hanya itu, sejumlah warga sekitar juga kerap melihat sosok seorang wanita berbaju merah melintas di sekitar bukit itu. Ada juga yang mengaku mendengar suara tangisan saat malam hari.

Ikbal juga membenarkan jika warga mempercayai jika bukit itu adaah kaki gunung Bawakaraeng. Oeh karena itu, warga melarang keras merusak apalagi meledakkan bukit dengan ketinggian sekira enam meter diatas pemukaan laut tersebut.

“Kita khawatir, jangan sampai alau diledakkan akan membawa dampak negatif terhadap kabupaten Gowa,” jelasnya.(***)

Tidak ada komentar: