19 Desember, 2008

Standby Meski Tidak Ada Jemaah


MENUNGGU, bagi banyak kalangan adalah pekerjaan yang sangat membosankan. Apalagi yang ditunggu kehadirannya belum jelas kapan tiba. Hal serupa juga dialami oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Makassar. Apa aktivitas pejabat PPIH Makassar di sela-sela kedatangan jemaah tersebut?






Laporan : Eka Nugraha
Makassar

Ternyata tidak hanya penjemput jemaah yang bisa berharap-harap cemas menunggu kedatangan jemaah. Di setiap personel PPIH Makassar pun juga terjadi hal yang sama. Seperti yang terjadi pada Senin malam. Saat menuggu kedatangan jemaah kloter 3 dan kloter 4 yang waktu kedatangannya juga tidak jelas.

Waktu saat itu menunjukkan 20.30 Wita. Informasi kedatangan kloter 3 yang dijadwalkan tiba pada pukul 18.05 Wita ternyata juga masih belum jelas. Berdasar dari informasi dari petugas Daerah Kerja (daker) Jeddah pesawat yang digunakan untuk kloter 3 terpaksa terlambat (delay) 12 jam atau pada saat ini berada pada ring A3.

OLeh PPIH Makassar waktu luang 12 jam tersebut ternyata diisi dengan kegiatan lain sembari menunggu. Di Bidang Keamanan misalnya, beberapa petugas kepolisian dan petugas Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) bersantai sembari bersenda gurau dengan PPIH yang lainnya di Area Asrama.

Pemandanagan serupa juga tampak pada Koordinator Bidang Keamanan Asrama Haji Sudiang, Kompol Aidil Rachman. Petugas kepolisian yang mengaku pernah mengikuti pelatihan Public Relation ini memilih untuk beristirahat di Cafe Informasi sambil menunggu informasi terakhir penerbangan. " Meski terlihat santai, tapi kami tetap siaga," kata Aidil.
Menurut Aidil, anggotanya telah mertugas sesuai sif yang telah ditetapkan. Jadi ada atau tidak ada jemaah mereka tidak boleh meninggalkan Asrama.

Berbeda dengan petugas informasi jemaah Haji. Para petugas di ruang informasi terpaksa tidak boleh meninggalkan ruangan. Hal tersebut dilakukan karena setiap saat informasi dan koordinasi antara PPIH selalu berpusat pada ruangan tersebut. Petugas informasi haji terpaksa banyak menghabiskan waktu di ruang berukuran 20 meter persegi tersebut.
" Tidak boleh ditinggalkan, nanti ada orang yang menelepon mau tanya informasi kedatangan terus tidak ada orang bagaimana?" kata Tasrib Tajuddin, petugas PPIH.

Hal serupa juga tidak jauh berbeda dengan petugas Triple D. Petugas yang sering dijuluki "Pasukan Orange" ini ternyata tetap standby di pos mereka masing masing. Puluhan petugas Triple D bahkan masih menggunakan seragam warna Orangenya. Beberapa Handy Talky (HT) juga masih melekat ditangan mereka.

Koordinator Trille D Johamzah mengatakan meski jemaah tidak ada, para petugas tersebut tetap standby. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kemungkinan membeludaknya penjemput jemaah.
"Harus tetap Standby dong, jangan sampai penjemput membludak," kata pria berpostur tinggi besar ini.

Hal yang sama juga terjadi untuk security Asrama haji, Koordinator Security Asrama Haji, Jusuf Basir mengatakan, selain standby di setiap wisma, pada waktu tertentu, petugas Security selalu berkeliling di asrama.

Sementara itu, di ruang Sistem komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), tampak berbeda. Saat Fajar datang keruangan tersebut tidak tampak seorang pun petugas Siskohat. Yang tampak hanya beberapa unit Komputer yang tidak dimatikan.

Salah seorang petugas yang namanya enggan dikorankan mengatakan, petugas Siskohat saat itu sedang keluar untuk mencari makan.
" Mungkin mereka lagi keluar untuk mencari makan, karena ruangan ini tidak terkunci. Sebentar lagi mungkin sudah ada," kata pria tersebut.(*)

Tidak ada komentar: