12 Desember, 2008

Bukan golongan Speed rider

harian Fajar Edisi Sabtu, 13 Desember

DI jalan tanpa sengaja melihat logo BMC dengan sayap kembarnya, maaf, itu bukan lambang atau merek produk pulpen. BMC itu adalah sekumpulan pecinta sepeda motor sport yang tertib berlalulintas.

Laporan
Eka Nugraha
Ujungpandang


BAJAJ Motor Club (BMJ). Itulah kepanjangan dari BMC, suatu komunitas pecinta motor sport yang diproduksi dari negara kelahiran Mahatma Gandhi, India. Meski baru dideklarasikan pada 18 Agustus lalu, komunitas ternyata mempunyai visi untuk mendukung ketertiban berlalulintas di Makassar.
Saat saya bertandang ke sekretariatnya di Jalan Muhtar Luthfi, tepatnya di samping Adira Cafe, Ketua Umum BMC, Muhammad Ishak Kalia, baru saja merapikan meja kantornya. Beberapa anggota BMC pun tampak sedang bersantai di ruangan dengan warna dinding cokelat susu tersebut. Menurut Ishak, saat ini kesadaran masyarakat Makassar tentang tertib berlalulintas masih perlu dipermantap. Oleh karena itu, syarat utama untuk masuk kedalam komintas ini adalah mengetahui peraturan lalulintas yang ada. Syarat tersebut merupakan mutlak untuk bikers BMC yang bukan merupakan golongan speed rider.
" Syarat pertama harus tahu peraturan lalulintas, setelah itu syarat selanjutnya, punya Motor Bajaj, sehat jasmani dan rohani," kata Ishak, Jumat 12 Desember.
Sedangkan untuk biaya Administrasi, pengurus BMC tidak terlalu mempersulit calon anggotanya. Hanya dengan Rp50 ribu calon anggota yang mendaftar akan langsung menjadi anggota BMC. Selain itu, Helm standar dan atribut BMC berupa seragam dan stiker BMC sudah dapat di gunakan oleh setiap anggota yang telah mendaftar.
" Kalau belum punya uang, tidak apa-apa, daftarkan saja. Pada prinsipnya kami ingin punya banyak teman," kata Ishak.
Selain tertib belalulintas, Komunitas yang terdiri atas 80 personel ini juga rutin mengadakan kegiatan solidaritas. Bentuk kegiatannya bermacam-macam. Mulai dari pemberian kebutuhan pokok pada kaum dhuafa sampai membantu polisi untuk penertiban lalulintas di jalan yang macet. Pada 22 Desember nanti, BMC kembali mengadakan kegiatan sosial yag bertemakan "Donor darah BMC Care" yaitu kegiatan donor darah untuk masyarakat Makassar.
Sekretaris BMC, Muhammad Yunus, menambahkan, dalam kegiatan sosial tersebut, BMC selalu menyosialisasikan terhadap keamanan saat berkendara roda dua. Selain itu, kegiatan tersebut juga merupakan suatu bentuk upaya BMC untuk merubah image masyarakat terhadap bikers yang ugal-ugalan. "Kami sengaja melakukan hal tersebut untuk mendekatkan diri kepada masyarakat," tambah Yusuf.
Lebih lanjut, Yusuf juga mengatakan, Bikers BMC juga tidak boleh terlibat dalam balapan liar. Hal tersebut sudah menjadi komitmen anggota BMC. Sedangkan untuk balapan resmi, BMC belum memprogramkan hal itu.
Menurut Yusuf, kegiatan BMC hanya fokus untuk kegiatan solidaritas antar sesama anggota dan kegiatan sosial untuk masyarakat.
"Motor kami memang berteknologi tinggi, tapi bukan untuk balapan liar," kata Yusuf.
Untuk mempererat tali silaturahmi, komunitas ini mempunyai pertemuan terjadwal yang tidak bikin pusing anggotanya. Setiap Sabtu malam, anggota BMC berkumpul di Indira Cafe. Setelah berkumpul, anggota BMC kemudian berkeliling Makassar sekadar untuk menyapa komunitas bikers yang lainnya.
"Di luar hari itu, kalau ada waktu lowong, kami ke sekretariat,atau ngumpul di Adira Cafe," kata Yusuf. (*)

Tidak ada komentar: