06 Oktober, 2009

Geliat Aktivis Pemekaran Luwu Raya

Pascapelantikan, Ramai-ramai Duduki Gubernuran

Bosan menunggu janji Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo yang tak kunjung mengeluarkan rekomendasi pemekaran Luwu Tengah. Sejumlah aktivis Luwu Raya mulai menyusun strategi baru.

EKA NUGRAHA
Palopo
(Fajar Edisi 10 September 2009)

Perjuangan untuk membentuk pemekaran Luwu Tengah rupanya tidak pernah mati. Sejumlah aktivis perjuangan Luwu Tengah yang tergabung dalam Forum Pemuda Luwu Raya untuk Pembentukan Kabupaten Luwu Tengah (FPLR-PKLT) mulai melakukan langkah nonformal untuk menuju pemekaran kabupaten baru tersebut.

Rencananya, pascapelantikan anggota DPRD Sulsel, aktivis perjuangan ini akan melakukan aksi unjuk rasa ke kantor Gubernur Sulsel. Bahkan, jika tidak ada aral melintang, aksi unjuk rasa ini bakal menjadi ucapan selamat idul fitri bagi Syahrul Yasin Limpo.

"Ini sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi, kami sudah bosan menunggu janji-janji Gubernur," jelas salah satu Deklarator FPLR-PKLT, Listan Cr, Kamis 10 September kemarin.

Menurut Listan, sejauh ini FPLR-PKLT sudah melakukan konsolidasi dengan beberapa organisasi perjuangan Luwu Raya lainnya. Dari hasil konsolidasi tersebut, sejumlah aktivis menyatakan bersedia untuk menagih janji Syahrul untuk menerbitkan rekomendasi pemekaran Luwu Tengah.

Listan menambahkan, secara administratif, pembentukan kabupaten Luwu Tengah tersebut sudah lengkap. Tinggal menunggu rekomendasi dari Syahrul. Sayangnya, sejak sudah dua kali pergantian Bupati Luwu (dari Basmin Mattayang ke Bahrum Daido, lalu ke Andi Mudzakar) rekomendasi yang dijanjikan Gubernur Sulsel tak kunjung keluar.

"Sudah tidak ada jalan lain, waktunya melakukan aksi turun kejalan, supaya dia (Syahrul) bisa mendengar,"katanya.

Saat ditanya kenapa mesti pascapelantikan anggota DPRD Sulsel. Listan mengatakan, langkah tersebut dinilai tidak efektif. Menurutntya, anggota DPRD yang baru belum memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan setelah pelantikan. Oleh karena itu, FPLR-PKLT akan melakukan aksi unjuk rasa dikantor Gubernur.

"Saya pikir preasure massa pascapelantikan lebih efektif daripada saat pelantikan, liat saja nanti," jelas Listan.(**)

Tidak ada komentar: